Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (QS 40:60)
Larry Dossey adalah seorang doker, seperti dokter kebanyakan lainnya.
Apa maksudnya? Ia adalah dokter yang mempercayai suatu kesembuhan
terjadi karena faktor kimiawi obat yang diberikan ataupun usaha-usaha
medical lainnya. Kesembuhan hanya merupakan faktor perubahan biologis
semata, tanpa ada faktor pendukung lainnya. Dossey waktu itu memahami
bahwa ilmu pengetahuan dan obyektifitas memberikan suatu kenyataan bahwa
untuk memecahkan masalah kesehatan adalah dengan bantuan obat-obatan
dan prosedur pembedahan.
Hingga suatu ketika, ditahun pertama ia praktek, salah seorang
pasiennya mengidap kanker paru-paru yang sangat kritis. Pasien tersebut
menolak semua tindakan medis. Satu-satunya yang pasien tersebut inginkan
adalah sebuah usaha penyembuhan agar jemaat gereja mengelilingi tempat
tidurnya selama jam besuk, dan kemudian berdoa tanpa henti atas
kesembuhannya. Dossey waktu itu menyuruh pasien tersebut agar pulang ke
rumahnya, karena bagi Dossey, tak ada lagi harapan kesembuhan baginya,
karena pasien tersebut menolak semua perawatan medis.
Namun apa yang terjadi? Setahun kemudian pasien tersebut datang ke
rumah sakit karena menderita flu berat. Ia datang karena menderita flu
berat dan bukan lagi karena mengidap kanker. Dossey terkejut karena
ternyata pasien tersebut justru sembuh dari penyakit kankernya. Untuk
membuktikannya, Dossey kemudian memeriksa hasil rontgen terbaru pasien
tersebut. Dokter radiologi melaporkan bahwa dalam 12 bulan, paru-paru
pasien tersebut telah mengalami respons luar biasa terhadap pengobatan,
dan foto paru-parunya tampak normal kembali. Dokter radiologi yang
memberikan pernyataan tersebut, mengira bahwa pasien tersebut selama di
rumah sakit telah mendapat kemoterapi atau pengobatan lain yang membuat
kankernya lenyap. Namun Dossey yang merawat pasien tersebut yakin bahwa
satu-satunya perawatan bagi pasien tersebut hanyalah doa yang dilakukan
oleh sahabat-sahabat jemaatnya.
Kasus ini kemudian menjadi sebuah tantangan medis bagi Dossey, dan
kemudian ia meneliti tentang pengaruh faktor lain terhadap kesembuhan
selain karena faktor medis. Salah satu yang menarik adalah sebuah
penelitian yang pernah dilakukan di RSU San Francisco. Penelitian
tersebut melibatkan 393 pasien yang semuanya mendapat serangan jantung,
dan dirawat dengan metode yang sama. Namun sebagian pasien yang lain
mendapat perawatan tambahan berupa doa. Nama-nama dari separuh pasien
tersebut dibagikan ke berbagai kelompok pendoa di berbagai negeri. Dan
hal ini dilakukan tanpa diketahui oleh pasien yang bersangkutan.
Kelompok-kelompok pendoa tersebut mendoakan nama-nama pasien tersebut
kesembuhan.
Anda tentu sudah bisa menebak apa yang terjadi, kan? Terdapat
perbedaan yang mencolok antara kedua kelompok pasien tersebut. Kelompok
pasien yang didoakan seolah-olah mendapat perawatan khusus. Mereka yang
didoakan menunjukkan kemungkinan tiga kali lebih sedikit akan mengalami
komplikasi. Lima kali lebih sedikit akan membutuhkan antibiotik, dan
memiliki kemungkinan hidup yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang
tidak didoakan. Hal terpenting, menurut Dossey, yang ada dalam
penelitian tersebut bahwa doa memang memiliki peran dalam penyembuhan
para pasien.
Dalam bukunya yang berjudul “Healing Words”, Larry Dossey
mengemukakan bahwa doa yang dipanjatkan dengan kepasrahan memberikan
tingkat pengabulan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perasaan
ngotot. Selain itu, menurut Dossey, dua jenis doa (doa untuk diri
sendiri dan doa untuk orang lain) sebaiknya dilakukan kedua-duanya
karena kedua cara itu memang terbukti berhasil.
Oleh sebab itu, selain
Anda berdoa untuk Anda sendiri, alangkah baiknya jika Anda juga menitip
doa kepada orang lain. Anda mendoakan orang lain sekaligus Anda meminta
tolong kepada orang lain agar turut memasukkan nama Anda dalam doa-doa
mereka. Saya pun demikian, saya mohon kepada para pembaca artikel saya
ini, untuk memasukkan nama saya dalam permohonan-permohonan kebaikan
Anda kepada Tuhan. Semoga doa kebaikan Anda semua dikabulkan oleh-Nya.
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (QS
7:55)




12.15
Unknown
Posted in: 















0 komentar:
Posting Komentar